JAMBAT AKAR – Pasca banjir yang menimpa warga Serian Bandung, Talang Alai, Talang Kemang Jambat Akar, Gunung Kembang, Maras Bantan, Gunung Bantan, Serian Bandung, dan Muara maras. Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM). Kemarin, warga mulai membutuhkan bantuan khususnya air bersih dan air minum. Bahkan sebagian warga juga butuh makanan setelah kebutuhan beras tidak bisa dimanfaatkan lagi setelah banjir. Kemudian, warga juga belum bisa menjalankan aktivitas seperti biasa. “Yang dibutuhkan sekali adalah air minum dan air bersih dan beras untuk makan. Seluruhnya sudah tidak bisa gunakan lagi,” kata warga Jambat Akar, Sarjono Mg kepada wartawan, kemarin.
Saryono menjelaskan bahwa, jika banjir ini sudah terjadi dua hari. Namun hingga sore kemarin, warga tidak dapat bantuan apapun dari desa, kecamatan dan Pemda Seluma. Mengingat kebutuhan air sangatlah di butuhkan. Setelah seluruh kawasan desa jambat akar tergenang air termasuk kawasan persawahan. “Sawah dan kolam lele ikut ilang akibat banjir. Sehingga kami butuhkan bantuan,”sampainya.
Terpisah, Toyo Ardi (50) salah seorang petani di desa Jambat Akar mengalami kerugian cukup besar. Pasalnya 20 hektare sawah siap dan setelah usai panen padi ikut hanyut di terjang banjir. Hanya menyisakan beberapa saja serta dan itupun telah basah. “Biasanya kami bisa menghasilkan 20 karung gabah. Namun saat ini tidak bisa karena sudah hanyut,” tandasnya.
Dikeluhkannya juga, jika saat ini 1/3 hasil panen saja yang bisa terselamatkan dalam bentuk gabah kering. Diterangkan jika banjir kemarin malam sempat sampai 2 M. Namun lumbung padi yang ada tidak bisa terselamatkan. Sehingga padi yang sudah di panen ikut hanyut di terjang banjir.
“Apa boleh buat lagi banjir melanda dan kondisi juga malam hari,” sambungnya. Untuk diketahui bahw, sebanyak 9 desa di Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM) dan kecamatan Semidang Alas (SA) terendam banjir air. Yaitu Desa Serian Bandung, Talang Alai, Talang Kemang Jambat Akar, Gunung Kembang, Maras Bantan, Gunung Bantan, Serian Bandung, dan Muara maras. Beruntung banjir musiman ini tidak ada korban jiwa.
“Sekarang debit air memang sudah mulai surut dan tinggal membersihkan dan beres -beres lagi. Ini merupakan air sungai maras meluap dan kerap terjadi dan ketinggian banjir ini berfariasi ada yang 1-2 Meter,”ujarnya. Hingga pukul 16.00 WIB kemarin, kondisi air masih belum surut. Mengingat air sungai yang meluap terus ditambah lagi dengan hujan masih terjadi. Untuk jumlah ruma sampai saat ini belum di ketahui berapa jumlahnya yang pasti akibat meluapnya sungai maras ini sembilan desa terisolir. Dan sampai saat ini debit air masi tetap naik. (ndi)